Hidup adalah tidak terlepas dari karma. Apa sih itu karma itu?dan bagaimana penjelasannya perihal itu semua. mari kita simak namun dalam bentuk aplikasi cerita ya biar ga berasa kayak kuliah. Haha
Salam santun terlebih dahulu untuk kita semua, tulisan ini tidak bermaksud memojokan namun untuk kita renungkan. Dalam khasanah sastrasukasuka semua tergantung dalam berbagai sudut pandang. Sah sah saja sebagai bentuk kritik sosial.
Selamat pagi siang dan sore. Tulisan ini dirancang pagi,datang ilham siang dipost agak sore. Mungkin akan ada editing di malam hari. Sudahkah anda ngopi hari ini?
Story Pertama
Siang itu sepulang ada urusan saya mampir ke warung nasi padang. Awalnya akan saya bungkus makan dirumah, namun karena suasana baru warung nasi ini yang semriwing hembusan angin dari pelataran membuat saya tertarik juga makan disini. Warung ini bukan warung nasi mewahan, paket lengkap nasi, lauk dan kerupuk kulit kurang dari lima belas ribu, namun rasa...Juara !
Stigma yang tercipta selama ini ialah apabila makan ditempat porsi warung nasi padang selalu minim nasi, apabila dibungkus porsi nya pas. Benar, karena menurut si empunya mereka menyisihkan nasi untuk estimasi biaya cuci piring. Strategi safe cost tradisional yang luar biasa.
Tak lama setelah menikmati makan siang itu, pundak saya ada yg memukul pelan. Ternyata salah seorang kenalan yang sudah lama tidak bertemu. Perkenalan kami dimulai karena sering berpapasan di jalan apabila hendak bekerja, dan selalu bertemu di warung terakhir sebelum rumah untuk sekedar membeli cemilan untuk anak. Siklus yang lama tersebut mengakibatkan kami lama kelamaan saling mengenal.
Dia yang berniat untuk membawa pulang makan siang itu pun mengikuti saya yang sudah terlebih dahulu makan. Tak ingin finish dahulu makan siang saya seakan mengambil break point dengan beristirahat sejenak sembari menunggu pesanan dia dan rekannya pun tiba di meja.
Sambil melanjutkan makan siang yang sempat terhenti tadi kenalan saya berbincang ringan dengan teman nya asyik, sesekali mengajak saya berinteraksi agar tdk berjalan sepihak. Yang mereka perbincangan adalah tentang kawan mereka lagi : Andi.
Usut punya usut Andi tertipu oleh Calo Jasa Penyedia Pekerjaan. Untuk masuk pekerjaan tadi orang tua Andi rela menjual Mobilnya seharga dua ratus juta. Yang menjadi perbincangan ialah selepas menjual mobil orang tua Andi meminjam uang kekurangan ke kerabatnya, demi sebuah pekerjaan.
Si calo jasa penyedia pekerjaan pun tak tanggung, layaknya badan usaha resmi mereka memiliki kantor di sebuah pertokoan di Jakarta dan memiliki karyawan. Ujung2 nya tetap menipu juga, walau dari penuturan kenalan saya mereka berdalih A B C D tetap saja menipu.
Karena rasa malu keluarga korban tidak melanjutkan ke ranah hukum karena beliau orang yang cukup terpandang dan terpelajar. Apa kata dunia kalo terendus rakyat semesta keluarga kami pakai jasa Calo untuk hal begituan.
Ups...lebih baik kita rehat sambil seruput teh panas di warung nasi tersebut yang harum aroma vanila dengan tanpa menyebut merk ya. Karena kalo menyebut merk berarti saya mengEndorse dong hahahaha.
Story kedua
Tak lama berselang kenalan saya tadi mengajak saya ke tempat usahanya masih di sekitar kompleks ini, beliau ingin ada yang didiskusikan katanya. Tempat usaha beliau ialah Laundry yang baru dirintis sekitar 3 bulanan dengan menyerap SDM 3 orang.
Di ruko ukuran 3 x 6 meter beliau meminta pendapat saya selaku teman. " Saya tahu anda profesional, sudilah kiranya anda sedikit berkomentar perihal usaha saya " begitu ucapnya merendah. Saya hanya bisa memberikan motivasi, ucapkan selamat karena sudah mampu berbuat serta memberikan lapangan pekerjaan buat orang lain terlebih di masa pandemi seperti sekarang.
Secara detail laundry saya tidak banyak berkomentar, yang saya komentari lebih ke workflow bisnis, management keuangan yang sederhana, aspek sosial media yang menjadi santapan saya sehari-hari. Aspek online pun tak segan segan saya utarakan sebagai backup bisnis offline nya. Perbincangan perihal online membuat kenalan saya tertarik, dibuatkannya aku kopi hitam sachet oleh salah seorang pegawai. " Sampeyan tidak sedang buru-buru kan? kurang lah elok obrolan tanpa kopi hitam pekat " rayu nya dengan logat yang kental.
Otak jahatku bergejolak
" Cuan...cuan...cuan "
Namun otak baikku berkata sebaliknya.
Terus terang saya terpana dengan tatapan bapak tua yang sedang merapihkan baju baju ke dalam plastik untuk ditata di rak besi lalu dilabeli NOTA pas masuk ke kios ini. Sang bapak itu ialah salah satu pekerja laundry ini. Umurnya sekitaran 55 hingga 60 tahun, saya tidak tahu detailnya namun saya angkat jempol untuk kenalan saya masih memberikan kesempatan bagi bapak itu. Padahal recruitment anak anak muda yang masih segar pasti sangat mudah.
Kuambil secarik kertas dari atas meja lalu kugambarkan yang saya maksud tadi diawal. Dari mulai : market place, Platform digital, pembuatan blog, hingga optimisasi social media saya paparkan berikut kelebihan dan kekurangan nya. Kenalan saya itu pekerja kantoran dibilangan Jakarta, namun sedikit gagap terhadap tekhnologi.
Gambaran yang saya paparkan tidak terlalu detail namun cukup membuka wawasan beliau. Misalkan pemanfaaatan blog gratisan sebagai wadah informasi mengenai usaha Laundry nya. Sosial media sebagai alat komunikasi yang dapat menyentuh konsumen secara digital. Saya paparkan juga cost minimal dan maksimal yang dikeluarkan apabila beberapa opsi tadi diambil.
Untuk presentasi minimal seperti itu di situs prakerja tebakan saya dibanderol empat ratus ribuan namun saya berikan gratis pada seoarang kenalan saya yang saya acungi jempol karena mau menyediakan lapangan kerja buat mereka yang membutuhkan. Satu siklus yang mesti saya jaga keberlangsungan nya.
Ada benang merah yang bisa garis bawahi dari 2 penggalan story diatas :
- Si Oknum Calo Jasa Penyedia kerja mungkin bisa melenggang dengan tenang di dunia ini, namun jangan lupa, tidak ada korban penipuan manapun didunia yang ridho dunia akhirat walau tertipu hanya senilai lima ribu rupiah atau receh. Kalaupun anda selamat sekarang, berdoalah agar anak cucu anda tidak diperlakukan hal yang sama oleh orang lain. Karena apa yang anda tanam hari ini bukan tidak mungkin anak cucu anda yang menuainya esok.
- Kenalan saya adalah orang baik. Tidak perlu label A B C D bagi saya melabeli orang lain baik, pesan guru saya di sekolah dahulu : " Anda adalah orang baik apabila hidup anda bermanfaat bagi orang lain " Saya secara sukarela memberikan ilmu karena terdorong oleh sikap beliau yang sudah bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Saya hanya berharap hal positif yang saya ajarkan tadi pun menjadi karma yang baik buat saya esok atau kelak nanti.
Karena hidup tidak terlepas dari karma. Apa yang kita tanam hari ini akan berbuah manis di esok atau kelak nanti. Sedikit perenungan buat admin pribadi dan syukur kalau bisa menjadi cerita yang menginspirasi kita semua.
Selamat ngopi dari kota antah berantah nan jauh di mata.
1 comment