Rapuh...

Rapuh...

Rapuh


Rapuh...



Disini...diatas karang yang menjorok
Ke arah lautan luas yang lepas
Aku mencoba merenungkan sesuatu
Dan mencoba berkompromi dengan diriku...



Ku jeritkan semua yang terpendam
Ku lepas...agar semua tak mengendap
Ku lempar batu sejauh yang ku mampu
Dengan harap “ AKU TERBEBAS



Darimu yang selalu menghantui
Alam fiksiku...
Dari bayangmu yang selalu mengendap
Dan menjadi dasar sebuah pemikiranku...



Mencoba munafik...aku tak bisa
Ingin rasanya membohongi diri sendiri.
Cukup, lelah rasanya
Untuk terus membohongi diri sendiri



Kalaupun semuanya mesti berakhir
Kita akhiri saja dengan sebuah penutupan yang indah
Tanpa dendam...tanpa hujatan.
Tanpa beban yang menumpuk.



Beban yang terus ku bawa
Beban yang kerap kali mengganggu tidurku
Lewat mimpi yang buruk.
Ataupun beban yang menjadi kerikil di esok hari.



written by: yopie_popoy



Esensi dari puisi ini juga masih berkutat diantara kegalauan masa lalu. Tersandera oleh kenangan yang belum selesai di era nya. Tetap berpikir positif, cobalah berdamai dengan masa lalu.

You may like these posts