Kalianda di bulan Juli

Kalianda di bulan Juli

Kalianda di bulan Juli


Ku telusuri pantai ini pagi-pagi betul
Sepi, senyap, yang terdengar hanyalah deru ombak yang makin menderu.
Ku telusuri lagi pantai ini di siang hari...
Panas, sesak, dan hembusan angin seakan menghempas tubuh yang terbuat rapuh ini.



Sesekali tapak kaki ini berteriak...
Seakan tak kuasa menahan panasnya mentari...
Sesekali kulit tubuh ini berontak...
Seakan enggan terpanggang teriknya mentari.



Dari ujung sana, di bawah pohon nyiur melambai
Yang jarang ku temui di pantai ini...
Aku berpikir, dibalik pemikiran
Yang makin lama makin kotor terkontaminasi.



Betapa agung-NYA Tuhan...
Betapa sempurna-NYA Engkau...
Segala yang Engkau ciptakan 
Tiada yang sia-sia



Aku mencoba membawa...
Semua persepsi itu...
Ku coba cerminkan pada diri sendiri
Pada jiwa...yang gagal ini.



Mungkin saja...dari semua kegagalan.
Tuhan simpan sebuah cerita manis untukku di akhir.
Mungkin dari teriknya mentari
Akan membakar jiwaku untuk berteriak.



Hingga ku pahami serta ku mengerti semua arti kejadian ini
Tanpa kerasnya angin, tanpa teriknya mentari
Takkan ada jiwa yang berontak, takkan ada jiwa yang kuat.
Atau...takkan ada lirik ini.



written by: yopie_popoy

You may like these posts